Jumat, 06 Februari 2009

BELAJAR KHAT /KALIGRAFI

Banyak istilah yang menjabarkan tentang kaligrafi. Seperti menurut Yaqut Al-Mushta’shimi, kaligrafer kenamaan periode Turki Utsmani, menyebut bahwa

kaligrafi merupakan ilmu hitung ruhaniyah (bersifat ruhani) yang tampak dengan alat jasmani.

Ubaidillah Ibn Abbas menyebut kaligrafi sebagai “lisanul yadd” alias lidahnya tangan. Mengapa disebut lidahnya tangan? Karena dengan kaligrafilah tangan dapat “berbicara”, menyampaikan sebuah ungkapan yang ditulis lewat media. Dalam kitab Irsyad Al Qoshid, Syaikh Syamsuddin Al Akhfani menyebut: Kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-letaknya, dan cara-cara merangkai menjadi sebuah kalimat tersusun. Atau apa-apa yang ditulis di atas garis-garis, bagaimana cara menulisnya dan menent ukan mana yang tidak perlu ditulis; menggubah ejaan yang perlu digubah dan menentukan cara bagaimana untuk menggubahnya.

Rincinya, kaligrafi adalah ilmu yang mempelajari bermacam-macam bentuk huruf tunggal (mufrad) dan tata letaknya serta metode merangkainya menjadi susunan kata atau cara menuliskannya di atas kertas atau media lainnya.

Dalam penulisan huruf Arab, ada beberapa ketentuan sebagai berikut :

1. Pena Khat (kaligrafi)

Bentuk pena adalah pena khat yang dapat dibuat dari batang pohon paku handam (biasanya terdapat di daerah pegunungan) atau dapat pula pena instant yang sudah jadi dan dapat dibeli di toko-toko. Pena untuk khat memiliki ketentuan berbentuk pipih dan secara melebar dipotong miring dengan sudut kira-kira 300 . hal tersebut digambarkan sebagai berikut:


Gambar di atas adalah bentuk pena dilihat dari depan, sedangkan bila dilihat dari samping, ujung pena akan tampak tipis karena bentuknya yang pipih.

2. Tinta

Tinta yang digunakan biasanya tinta berwarna hitam. Tak ada syarat khusus untuk tinta ini, yang penting tidak terlalu cepat kering dan memiliki densitas yang cukup. Tinta diusahakan tidak terlalu kental tapi cukup lancar. Berbagai merk di toko-toko buku ataupun toko alat-alat tulis pun telah tersedia dengan berbagai merk dari yang termurah seperti tinta Yamura hingga yang termahal seperti Winsor, Dr. Ph. Martin atau tinta sheaffeer. Namun tidak selalu yang mahal menjadi lebih baik, hal ini tergantung pula kepiawaian dalam mengenal karakter dan cara menggunakan berbagai tinta tadi.

3. Intensitas Cahaya,

Cahaya yang cukup dapat menunjang hasil yang baik dalam menulis kaligrafi. Sebaliknya pencahayaan yang kurang atau cenderung redup akan mengakibatkan hasil yang kurang baik.

4. Kondisi Mental dan Fisik Penulis

Dikarenakan menulis adalah pekerjaan otak dan fisik, maka penting sekali agar suasana dalam diri dan lingkungan cukup kondusif untuk menulis. Di samping itu, tak kalah pentingnya agar para kaligrafer memperbaiki kondisi fisik mereka. Hal ini dikarenakan dengan kondisi fisik yang bagus, seorang kaligrafer akan mempunyai daya luar biasa untuk berlatih dan menulis sesering mungkin.

Dalam menulis kaligrafi, tahapan-tahapan yang harus difahami oleh para kaligrafer adalah :

1. Mengenal alur goresan dalam arah horizontal (mendatar) dan arah vertikal (tegak lurus).

2. Mengenal alur pembuatan huruf tunggal Dewani dan asal-usul huruf tunggal Dewani.

3. Memahami rumus-rumus/ konsep huruf tentang panjang dan lebar huruf tunggal Dewani.

4. Memahami bentuk-bentuk huruf tunggal bila disimpan di awal, di tengah dan di akhir.

5. Memahami konsep penyambungan huruf tunggal Dewani, baik dengan huruf yang sama ataupun huruf yang berlainan.

6. Memahami konsep pendistribusian/ penyebaran huruf yang sudah berbentuk kalimat dalam satu baris.

7. Memahami konsep penyusunan teks bahasa arab dalam satu paragraph atau satu halaman penuh dengan huruf gaya naskah.

Kegiatan pendampingan ini dimulai dengan memberikan penjelasan tentang pentingnya menulis huruf Arab dengan kaidah Dewani yang benar. Diterangkan bahwa penulisan dengan kaidah Dewani yang benar akan membantu cara baca yang benar pula.

Dalam praktek menulis agar pelatihan efektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : pertama para peserta diajarkan untuk mempraktekkan alur goresan dalam arah horizontal (mendatar) dan arah vertikal (tegak lurus) dengan menggunakan pena khat. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :

- Goresan dasar

- Goresan lanjutan









Kedua, peserta mempraktekan alur pembuatan huruf tunggal Dewani dari mulai huruf alif ( ) hingga ya ( ). Kemudian peserta dikenalkan pada asal-usul huruf tunggal Dewani, yaitu :

- Huruf ba ( ) ta ( ) tsa ( ) mempunyai bentuk badan yang sama dan huruf kaaf ( ) adalah merupakan gabungan antara bentuk tersebut dengan alif.

- Huruf ha ( ), Kha ( ) dan jim ( ) mempunyai bentuk yang persis sama dan huruf ain ( ) dan ghin ( ) merupakan huruf menggunakan badan huruf-huruf tersebut.

- Huruf ra ( ) dan zay ( ) mempunyai bentuk yang sama dan bentuk badannya digunakan untuk membentuk huruf wau ( ).

- Huruf sin ( ) dan huruf syin ( ) mempunyai bentuk yang sama dan bentuk badan kedua huruf ini persis menggunakan huruf tunggal nun ( ). Huruf nun digunakan pula untuk membentuk huruf shad ( ) dan dhad ( ) pada bentuk badannya.

- Huruf tha ( ) dan dzha ( ) mempunyai bentuk yang sama. Kedua huruf ini merupakan gabungan antara alif ( ) dan shad ( ) ataupun dhad ( ).

- Huruf faa ( ) merupakan huruf yang menggunakan badan dari huruf ba ( ).

- Huruf qaaf ( ) adalah gabungan antara kepala faa ( ) namun dengan badan yang dibentuk dari huruf yaa ( ).

- Huruf lam ( ) merupakan gabungan huruf alif ( ) dengan huruf nun ( ).

- Huruf mim ( ) merupakan bentuk huruf yang khusus

- Huruf haa ( ) merupakan penggabungan antara huruf dal ( ) dan huruf faa tengah ( )

- Huruf lam alif ( ) dan hamzah ( ) merupakan bentuk

huruf yang khusus sehingga mempelajarinya pun butuh latihan yang ekstra.

Ketiga, para peserta dituntut untuk mempraktekan rumus-rumus/ konsep huruf tentang panjang dan lebar huruf tunggal Dewani. Misalnya huruf alif

( ) mempunyai tinggi 5-7 titik (5-7 kali lebar pena).

Keempat, para peserta dituntut untuk mempraktekan bentuk-bentuk huruf tunggal bila disimpan di awal, di tengah dan di akhir. Misalnya : huruf ain ( ) jika ditulis di awal, di tengah dan di akhir menjadi:

Kelima, para peserta dituntut untuk mempraktekan konsep penyambungan huruf tunggal Dewani, baik dengan huruf yang sama ataupun huruf yang berlainan menjadi sebuah kalimat. Dimulai dengan menulis basmalah :















Keenam para peserta dituntut untuk mempraktekan konsep pendistribusian/ penyebaran huruf Dewani yang sudah berbentuk kalimat dalam satu baris. Pada bagian ini peserta dapat mengatur konsep menulis dengan memanjang bagian-bagian huruf tertentu yang layak untuk dipanjangkan misalnya

huruf ba panjang akhir ( ), huruf kaaf/lam panjang ( / )

Ketujuh para peserta dituntut untuk mempraktekan konsep penyusunan teks bahasa arab dalam satu paragraph atau satu halaman penuh dengan huruf gaya naskah. Pada bagian ini peserta diusahakan melihat contoh karya para master kaligrafi tentang cara mengkomposisikan kalimat. Biasanya sebuah karya tulis khat Dewani ditandai dengan keserasian huruf antar satu baris kemudian keserasian dalam satu paragrap tulisan. Bahkan lebih tinggi lagi keseraasian dalam satu halaman tulisan.

Keserasian tersebut meliputi keserasian pendistribusian (padat renggangnya) huruf, adanya keseimbangan (balancing) misalnya pemanjangan huruf di sebelah kanan diimbangi dengan pemanjangan huruf di sebelah kiri juga. Contoh untuk keserasian tersebut terlihat pada karya ini :






Setelah selesai praktek penulisan dalam satu paragraph, selanjutnya para peserta dituntut untuk membuat beberapa karya tulis khat Dewani dengan mengambil ayat-ayat Alquran yang lain. Hal ini dimaksudkan agar para kaligrafer terbiasa menulis dengan ayat yang berbeda. Bagi para peserta diadakan semacam try out untuk mengetes kemampuan kaligrafer untuk menulis dalam suasana serius, dengan mengerahkan segenap kemampuan sendiri dan dibatasi waktu tertentu. Hal ini dimaksudkan selain agar para kaligrafer mampu menulis cepat juga agar para peserta dapat menambah ‘jam terbang’ seandainya mereka mengikuti kegiatan lomba-lomba kaligrafi.

3 komentar:

  1. thonyanthony28@yahoo.co.id15 Februari 2013 pukul 21.56

    ass...kang saya ingin seklai mengembangkan bakat saya di bidang kaligrafi yg kata orang2 disekitar ku saya mempunyai bakat itu, tapi sya tidak tau harus kemana,saya lulusan sbuah pesantren yang da dslah satu provinsi jambi kab bungo, tlong bantu saya mas.....

    BalasHapus
  2. dafabet dafabet クイーンカジノ クイーンカジノ 카지노사이트 카지노사이트 gioco digitale gioco digitale 12bet 12bet 11bet 11bet betway login betway login fun88 fun88 온카지노 온카지노 209

    BalasHapus
  3. Harrah's Cherokee Casino Resort - Mapyro
    Mapyro - Cherokee, NC. 나주 출장안마 See all. 나주 출장샵 Find the best prices for Harrah's Cherokee Casino Resort, including updated 춘천 출장안마 room rates, 이천 출장마사지 restaurants, parking meters 원주 출장샵 and

    BalasHapus